Cara Hebat Jualan Untuk Emak Emak
Cara Jago Jualan Untuk Emak Emak - Gaptek itu bukan penyakit kok hehe.. Gaptek itu hanya soal belum tahu, kemudian mencari tahu dan alhasil jadi tahu. Sialnya, untuk menjadi sukses tidak hanya cukup tahu. Dari tahu, kita harus mau berguru lebih, sehabis itu naik kelas menjadi bisa. Sayangnya.. bisa tapi tidak pernah menerapkan semua itu dalam keseharian, sama saja bohong mak! Juru terbaik dalam hidup itu ialah praktik, praktik dan praktik!
Okey.. Saya mau naik kelas deh, manfaatkan ilmu yang sudah saya sanggup dari kursi sekolah. Cari kerja kantoran yang sesuai kemampuan. Namun ada resikonya... anak.. ooh anak.. Titipan Allah yang diberikan kepada kita, masa kita titipin lagi ke orang lain hiiksss.. Rasanya tidak pantas jadi digelari “Ibu”. Namanya perempuan yang sudah punya buah hati, naluri kita niscaya ingin jadi ibu seutuhnya bukan? Saya yakin emak juga begitu, iyaa kaan? Nahlooh ngaku aja deh..
Hmm saya jadi ingin tau. Apa emak tipe perempuan mandiri? Emak gak suka bergantung sama orang lain dong pastinya? yaa.. meskipun itu ke suami emak sendiri? Emak punya jiwa perempuan karir, tapi sudah punya anak banyak dan repot ngurus ini itu?
Nah, sudah bisa kita lihat. Emak ini bahwasanya mau dan bisa membuka usaha sendiri. Ya, untuk nambah-nambah pemasukan sehari-hari dan pastinya, ga mesti harus selalu minta ke suami. Tapi emak terlalu banyak “takut” nya. Benar ga?
Ya saya maklumi, alasannya ialah memang manusiawi jikalau kita takut. Takut gagal salah satunya. Namanya bisnis niscaya ada pasang surut nya mak, ada kesalahan yang sering kali terjadi pada kita. Nah, mari kita pelajari 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh emak-emak ibarat kita yang menciptakan gagal andal jualan.
PERTAMA, GUE SIBUK, APALAGI BELAJAR BEGITUAN!
Nah mak, jaman kini ini udah bukan jamannya lagi bikin produk sendiri. Produksi sendiri, dan distribusi barang-barang buatan emak ke pasaran sendiri. Mak please?!
Sampai ayam melahirkan pun, emak gak akan berani-berani buka usaha kalau kaya gitu berfikirnya. Nih mak, jaman kini usaha dan jualan di internet tuh udah banyak banget dijalani emak-emak.
Emak masih mikir apa yang mesti emak jual? Katanya ga perlu produksi barang sendiri juga bisa. Nah, emak diem niscaya belakang layar nanya dalam hati nih hehe.. Oke mak, saya kasih tau. Jawabannya, kini itu lagi trend banget jadi reseller dari produk atau merk yang orang lain jual. Emak niscaya pernah denger dong wacana reseller?
Yup, benar sekali. Tapi kan jadi reseller itu modalnya ga sedikit. Okay mak, kalau emak memang belum berani jualan dan ngambil stok banyak dengan jadi reseller. Sekarang pilih usaha jadi dropshipper aja. Tau kan? Masa emak-emak gaul ga pernah denger ini? Makara usaha dropship itu kasarannya, kita jualin barang orang dilahan pribadi kita.
Kita cuma butuh memastikan bahwa kita ini punya banyak hubungan dan sasaran pasar yang memang memerlukan barang yang kita jual. Modal nya apa aja? Pasti emak mau nanya itu kan? Yang paling penting ya itu tadi. Personal branding emak sendiri. Biasanya sebelum lihat barang yang dijual, konsumen akan lihat dulu penjualnya terpercaya atau engga.
Nah syukur-syukur emak udah punya banyak kenalan. Udah ga sulit lagi tuh membangun personal branding emak. Tapi kalau belum terpercaya, bukan berarti gabisa kerja jadi dropshipper. Itu berarti, kini ini waktunya emak berdiri hubungan dan naikin personal branding emak secara perlahan.
Coba dulu aja jualkan barang distributor sedikit demi sedikit. Pastikan kita membangun interaksi yang baik dengan konsumen kita. Agar mereka terkesan dan percaya hingga menjadikan kita tumpuan daerah yang terpercaya untuk belanja. Setelah itu, mak bisa kumpulkan respon positif dari konsumen, dan menjadikannya testimoni untuk produk yang mak jual.
Gimana? Sudah berhasil? Yes, saya berharap cara ini berhasil hehe. Tapi sehabis sukses mak justru kebanjiran orderan. Sibuk kesana kemari, memikirkan pesanan yang berbeda-beda selera. Emak alhasil cuma bisa ngeluh alasannya ialah ga ngerti gimana caranya mengatasi ini. Ada diantara emak-emak gaul saya ini yang pernah mencicipi hal demikian?
Duuuh duuh.. doanya minta omset naik. Giliran dikasih konsumen banyak dan ada beberapa yang cerewet, para emak ngedumel. Omset naik artinya orderan makin banyak, maka kerepotan bertambah, si emak ngeluh.
Terjadi kewalahan dalam sistem order, menjadikan antrian chat yang panjang. Lalu nggak sanggup nahan kritikan konsumen, emak sakit hati.
Lah kan kita yang berdo’a minta omset naik. Sekarang sudah dikasih, kok malah banyak bapernya. Omset naik ya memang ibarat itu prosesnya. Kalau nggak sanggup, artinya kita belum pantas.
Pengennya omset naik eksklusif 200%. Tapi ngurus yang kini saja sudah ngerasa beraaaaaat banget. Lah nanti sanggup nggak ngurusin yang lebih besar? Berdoanya supaya bisa buka banyak lapangan kerja. Nah kenapa kita sudah setress ngurus sedikit karyawan ketika ini? Saat doanya dikabulkan apakah sanggup?
Kenapa bisa ibarat itu? Nggak lain alasannya ialah kita malas belajar. Woi, sadar woi bisnis bukan lagi main-main. Kalau main-main hasilnya main-main pula. Nah, kalau emak doanya omset naik 200% maka mulailah dibarengi dengan belajar. Ini namanya memantaskan diri. Makara ketika Allah ngasih omset gedeee, kita sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Nggak apa-apalah sekalian Saya “jitakin” ya. Hehehe.. Nabi Muhammad saw nyuruh kita untuk senantiasa belajar. Kenapa begitu? Karena dia sangat paham ketika seseorang berilmu, itu artinya orang tersebut siap mendapatkan sesuatu yang lebih besar.
Mau memantaskan diri dan bertahan dengan prosesnya? Silahkan jawab sambil bercermin ya. Jangan lupa senyum supaya manis. Hehehe...
KEDUA, MALAS NGIKLAN
WOW kini FB sudah bisa multi akun. WOW ada info terbaru dari Instagram. WOW aplikasi untuk edit foto ada yang lebih gampang.
Terkadang produk kita tidak dibeli bukan alasannya ialah tidak bagus, tetapi alasannya ialah kita malas SKSD sama orang. Malas nyapa orang, malas ngiklan. Heiii, yang namanya jualan itu SKSD, Sok Kenal Sok Dekat. Makara dingin saja dan dekati dengan cara yang elegan.
“Gue aib mba nyapa orang, mak.”
Ampun deeh mak, di dunia maya saja malu, apalagi di dunia nyata. Sudah anggap saja lagi ngobrol sama tembok. Nah, tembok kan diam, ngomong deh. Emak mau jualan apa mau petak umpet? Petak umpet di dunia maya mah nggak perlu ngumpet sudah niscaya nggak bakal ketemu. Hihihi... ^_^
Kalau ingin berguru jualan, harus berani menembus mental blok alasannya ialah aib atau nggak percaya dirinya. Kalau nggak, dijamin jualan kita nggak ada yang lirik. So, kini mulailah untuk berguru SKSD.
Kuncinya ialah niatkan diri untuk silaturahim. Makara nggak modus. Memang beneran mau silaturahim. Nah, alasannya ialah kita mau nolong si orang tersebut, gres deh kasih penawaran. Makara jualan itu ialah proses menawarkan derma yang orang lain butuhkan. Titik!
Mereka tidak tahu kita jual produk tersebut, makanya jangan bosen ngiklan, jangan cape promo, jangan sungkan nawarin. Okaayy?
KETIGA, BERADA DI SANGKAR EMAS
Kita nih emak rempong yang berhati melow. kalau lagi down, jangan mengurung diri. Jangan kelamaan nangis di pojokan sendirian. Yuuuk! keluar dari sangkar. Cari pencerahan, wangsit dan suntikan semangat.
Laki-laki aja bisnisnya bisa bangkrut. Apalagi emak rempong yang ngejalanin. Mental kita harus lebih kuat. Demi.. demi... demi masa depan anak keturunan kita mempunyai kehidupan lebih baik.
Bisa kuliah di universitas terbaik. Kalau perlu kuliah ke luar negeri. Ke Turki, Jerman atau ke manalah.
Supaya kita bisa mencetak generasi yang bisa membenahi negeri dan menegakkan agama. Jihad loh kita nih.. Insya Allah.. keringat dan air mata ngurus bisnis. Harus kuaaat.. Saya tahu emak kuat.
KEEMPAT, NGGAK IJIN DAN NGGAK SEHATI DENGAN SUAMI
Usaha maksimal sudah, bahan yang dikasih di buku juga sudah dilahap dan diaplikasikan dengan baik. Tapi kenapa hasilnya masih enggak terang ya? Kalau sudah ibarat ini bisa jadi masalahnya di sini mak. Ijin suami.
Ijin suami ini penting dan wajib. Karena berkahnya bisnis kita salah satunnya berasal dari ijin suami. Suami yang keren biasanya akan mengijinkan asal nggak ngeganggu urusan rumah tangga.
Nah, kalau sudah alasannya ngurus rumah tangga, emak tinggal mainkan jadwal kerja kita. kapan saatnya harus kerja, kapan saatnya harus ngurus keluarga.
Ingeeet loh mak, kiprah emak ini sebagai istri, sebagai ibu. Sebagai menantu, dan sebagai pebisnis. Ya, kewajiban utama emak itu ngurus suami dan anak. Jangan hingga alasannya ialah usaha gres emak ini, jadi berimbas jelek ke keluarga emak sendiri.
Jalani bisnis dengan hati. Selaraskan pendapat dengan suami emak. InsyaAllah apa yang emak kerjakan jadi berkah.
Hati-hati dengan yang satu ini ya mak. Karena ini urusannya akhirat, ini juga yang menjadikan bisnis yang sedang dibangun ialah berkah atau nggak sama sekai. Yuk ijin suami. Jika suami belum ngijinin mending dipending dulu.
Cari waktu yang sesuai untuk ngobrol. Jangan mentang-mentang perempuan kemudian kita merasa harus dituruti, nggak! Ridho suami yang akan memperlancar bisnis kita. tanpa itu, udah deh bujuk dulu saja suami hingga alhasil sukses jalanin bisnis kita.
Gimana kalau suami belum sehati dengan kita? Berilah pengertian terus. Jangan lupa cara bicara ke suami yang baik, jangan maksa dan ngambek-ngambek. Laki-laki kecenderungannya pakai budi kalau ngobrol.
Cari waktu yang sempurna kapan bisa ngobrol sama suami. Jangan lagi capek malah diajak ngobrol. Bisa ngambek-ngambek beliau. Hehehe…
KELIMA, EMAK-EMAK MOODY
Jaga mood tetap baik itu butuh usaha ya. Kalau kita sudah mumet sama kerjaan, sanggup konsumen bawel, komplenan ada lagi, ada lagi dan galaknya minta ampun. Kurir salah input data, paket tertukar, alamat nyasar, isi paket hilang sebagian, main lempar paket sembarangan hingga pecah isinya.
Lengkap sudah kemumetan mu mak, ehehe. Yaaah begitulah nasib kita. kalau nggak mau repot, nggak mau capek ya jangan jualan. Hehehe… Duduk manis aja nonton tv, shopping, nemenin anak main, ikut arisan, pengajian, main ke saudara.
Tapi sayangnya hidup nggak seindah sinetron, nggak semanis drama Korea, nggak seberuntung film Turki.
Beginilah cara Allah mendidik kita. Ujian demi ujian diberikan, bukan untuk menganiaya diri kita, tapi supaya kita lebih PINTAR, KUAT, HEBAT! Sesungguhnya kemenangan itu hanya untuk mereka yang tangguh dan mau bersabar.
Coba emak tanyakan ke pebisnis-pebisnis sukses, seberapa besar ujian mereka? Saya jamin mereka lebih besar dari apa yang terlihat. Kenapa? Karena nggak mungkin sebuah bisnis besar masalahnya hanya seupil.
Kenapa mereka bisa bertahan? Nggak lain alasannya ialah perilaku terhadap duduk kasus yang mereka hadapi. Bukan lagi waktunya untuk berleha-leha.
Seorang pebisnis besar jikalau bertemu duduk kasus dan menyerah, kebayang mak berapa karyawan yang harus dikorbankan. Makanya perilaku kita terhadap duduk kasus inilah yang memilih bisnis kita kedepan.
5 tahun jalanin Razha, sudah ratusan kali nangisnya.
Lah ini kepincut mau bisnis baru, kira-kira kami sanggup nggak ya? Sanggup nggak mulai lagi dari nol dan bersiap nangis bombay lagi.
Tugas kita hanya ikhtiar, hasilnya serahkan ke Allah. Asalkan niat awalnya baik dan bisnis bisa mendekatkan kita sama Allah. Jangan hingga repot tapi Allah cemburu. Dan mak, kalau emak lagi banyak duduk kasus ketika ikhtiar kaya gitu.. Ingat selalu !!
HANYA ORANG TANGGUH YANG ALLAH BERI MASALAH, DAN HANYA ORANG TANGGUH YANG MENGERTI BAHWA..
KITA SELALU LEBIH BESAR DARI MASALAH KITA
KEENAM, SERING KALI PARA EMAK LEBIH BESAR ENERGI NEGATIF
Ini kebiasaan emak-emak. Ngegosip! Hehehe… yang namanya emak-emak itu doyan ngegosip. Padahal kita tahu agama melarangnya, bahkan dibilang gosip itu ibarat makan bangkai saudaranya. Naudzubillah…
Mak. masih ingat ilmu fisika wacana Teori Hukum Kekekalan Energi ketika di kursi sekolah?
Emosi yang kita keluarkan dari dalam diri, juga merupakan ENERGI. Bisa berupa energi positif (hal baik, optimis, kebahagiaan, percaya diri dll) ataupun energi negatif (kebencian, keluh kesah, pesimis, amarah, gosip, dll).
Saat kita melayani konsumen via online, energi pun terbentuk. Ternyata energi tersebut tidak hilang (karena ada aturan kekekalan energi) energi hanya berubah bentuk dan energi tersebut akan kembali kepada kita.
Maka berhati-hatilah ketika mengeluarkan ENERGI. Ketika energi negatif yang emak keluarkan, maka energi tersebut berubah dalam bentuk yang lain (tetap negatif) kemudian kembali kepada kita.
Maka, di ketika melayani konsumen (walaupun online) tersenyumlah, berbahagialah (seberapapun cerewetnya konsumen kita), optimis, bersyukur, selalu pancarkan ENERGI POSITIF sebisa mungkin. Karena energi tersebut akan berubah bentuk menjadi hal positif lainnya dan kembali kepada kita.
Hidup ini pilihan... Kita yang menentukan, bukan pasrah pada keadaan. Stop gosip dan mulailah melayani konsumen dengan senyuman! ^_^
KETUJUH, SERING TERPENGARUH OLEH OMONGAN ORANG LAIN
Pernah dengar omongan ibarat ini? Mohon maaf kau tidak akan bisa sukses alasannya ialah kau bukan ketururnan orang sukses. Kamu tuh urat miskin, nggak usah pakai mimpi kaya.
Perempuan tugasnya kasur, sumur dan dapur saja. Ga usah kepengen bisnis, nggak akan bisa. Diantara keluarga kita, cuma kau yang paling lemah, jadi nggak usah pakai coba-coba jualan, nanti rugi.
Kalau ada orang yang berkata ibarat itu, eksklusif tatap matanya dengan tajam, kemudian dekatkan wajahmu dan ucapkan.. KAMU PENIPU!
Yah namanya emak-emak sisi emosinya memang lebih dominan. Makara ketika ada yang bilangin ibarat di atas eksklusif kepikiran “Bener nggak sih saya bisa sukses?”, “Bener gak sih ini ialah langkah yang tepat?”, “Nanti kalau salah langkah, hanya saya yang bertanggungjawab dengan langkah saya..”, “Takut salah, nanti saya malah malu-maluin keluarga”
Sialnya, sering kali justru orang-orang terdekat kita yang nggak percaya pada kita. bisa keluarga kita, saudara kita atau yang lainnya. Yah, biarkan saja. Jangan baper alias bawa perasaan.
Nah mak, kalau udah kaya gini, banyakin istighfar. Banyakin bersyukur sama kesuksesan apa yang sejauh ini sudah Allah kasih. Tidak ada langkah yang salah di dunia ini mak. Yang ada hanya langkah yang tidak terarah. Ini membesar menjadi sebuah masalah. Lagi-lagi hanya alasannya ialah keyakinan kita yang setengah-setengah.
Saya pernah dengar mas Dewa Eka Prayoga bilang, “Jangan takut dan dengerin kata orang kalau niat kita baik untuk ibadah. Toh kita ibadah urusan nya dengan Allah bukan mereka”. Saya pikir.. Iya siih.. terus ngapain?
Kok selama ini saya baperan yah? Yap, kata mas Dewa 2 hal yang terpenting dalam berbisnis itu..
Pertama, jangan baperan. Please mak, hari gini baperan.. tadi juga kan kita udah bahas. Baperan itu cuma bikin kita terbebani dan nganggap penting semua “kata orang” termasuk kata-kata yang bisanya bikin kita down. So, berguru dingin itu perlu mak..
Kedua, jangan loyo. Hello mak, hari gini jualan dengan asal-asalan. Asal ngiklan, asal closing, asal sanggup uang. Nah kan tuh, pemasukan dan rejeki kita juga jadi asal-asalan. Please mak, kita mesti ngotot kalo jualan. Serius. Gak main-main. Dan pemasukan pun gak akan main-main.
Dan ini serius mak. Untuk sukses nggak butuh talenta dan keturunan. Banyak orang kaya terlahir dari mimpi seorang anak miskin. Ada perempuan sukses yang bisa adil mengurus bisnis dan keluarganya.
Lemah secara akademis, biarin saja. Yang penting berpengaruh mental bisnis, punya jiwa pejuang, itu yang diharapkan untuk membangun usaha.
Nggak usah kelamaan mikirin pendapat orang lain terhadap diri kita. Karena yang menawarkan rezeki bukan mereka, tetapi Allah, benerkan?
Jadikan cemoohan mereka ialah “pupuk” untuk menyuburkan gelora semangatmu. Fokus saja BELAJAR, PRAKTEK, BELAJAR, PRAKTEK. Siap mak?
Sebelum Ditutup
Yup, sebelum selesai baca dongeng dan tips saya ini, Saya sedikit ingin memberitahukan rahasia cespleng yang bisa emak duplikat. Prinsip cespleng Saya adalah:
Pengeluaran harus lebih besar dari pemasukan!
Pasti eksklusif ada yang protes baca kalimat diatas atau malah baca berulang merasa gagal paham. Tahukah Anda, mak, prinsip itulah yang menyelamatkan Saya hingga ketika ini. “Pengeluaran harus lebih besar dari pemasukan.”
Saya bukan tipe orang yang bisa nabung. Tukang jajan, nggak tega kalau anak minta mainan, nggak suka masak jadi boros beli makanan. Lalu bagaimana caranya supaya Saya bisa mengelola uang dengan baik?
Keuangan Saya masih kacau. Jangan berharap emak baca goresan pena ini trus sanggup tips mengelola keuangan, ya.
Hehehe… PENGELUARAN HARUS LEBIH BESAR. Dengan catatan bukan pengeluaran konsumtif.
Menabung Emas di awal bulan. Saat emak gajian (Owner Online Shop harus gajian juga loh, contohnya eksklusif beli emas batangan. 1gr, 2.5gr, 5gr, dst.
Transfer ke ortu di awal bulan, jangan nunggu sisa. Karena dijamin nggak ada yang namanya uang sisa.
Biaya pendidikan anak. Hitung dari sekarang, berapa usia anak Anda, berapa biaya pendidikan hingga kuliah. Dijamin mata melotot liat angka NOL nya banyak. Hehehe…
Biaya pengembangan bisnis. Beli buku ini itu, ikut kelas di SBO, coaching sana sini.
Biaya beli rumah. Nabungnya jangan recehan, makin usang makin mahal harga properti.
Biaya Haji. Daftar secepetnya yuk, kan antrian panjang bgt. Makin ditunda, makin jompo kita nanti berangkatnya.
Maaf ya kalau bahan yang ini buat emakemak BAPER. Hihihi... >_<
Saya bahkan MEMAKSA DIRI untuk bisa menciptakan rincian pengeluaran 7x lebih besar dari honor Saya di RAZHA. Sudah terbukti!
The Power of Kepepet menjauhkan Saya dari sifat pemalas. Menghapus rasa nggak percaya diri. Memaksa otak untuk lebih kreatif. Semakin yakin atas kekuasaan Allah. Membuat hidup Saya lebih produktif.
Karena sesungguhnya dunia ialah daerah untuk berlelah-lelah. Nanti santainya di nirwana saja. Aamiin..
Resep Sukses
Selama hampir 5 tahun Saya menjalankan bisnis, Saya menemukan sebuah teladan dari orang-orang sukses. Rumusnya 2B:
1. BELAJAR Saat akan memulai bisnis, ya mereka banyak belajar.
Saat menjalankan, banyak berguru dari kegagalan, kesalahan, kebodohan, kecerobohan, ketidaktahuan. Semua itu bukan musibah. Tapi PEMBELAJARAN. Mereka cari tahu masalahnya, temukan solusinya, kemudian terapkan dan PERBAIKI DIRI.
2. BERTAHAN Sesakit apapun proses belajarnya ya harus bertahan.
SAKIIIIIIT.. banget prosesnya. Tapi tenang, bukan sakit yang mematikan kok. Justru...
RASA SAKIT ITU TERKADANG MENJADI BAGIAN PEMICU PALING PENTING,
AGAR SESEORANG MAU DAN BISA BERKEMBANG
Seandainya di ujian pertama mereka menyerah, ya selesai. Di tahun ke 2 sanggup ujian lebih besar, ya harus bertahan. Tahun ke 5, ke 7 ke 10 dan seterusnya. Pasti selalu ada ujiannya. Asalkan emak bertahan dalam prosesnya, niscaya bisa terwujud impiannya. In sya Allah.
Gonta-Ganti Bisnis Mak, ketika kita sudah memulai bisnis dan menemukan rintangan itu ya biasa. Yang parah ialah ketika kita menemukan rintangan kemudian melihat bisnis orang lain sukses hanya dalam beberapa bulan saja.
Beuhhh… Langsung mikir “Kapan bisnis gue kayak gitu ya?!” Kalo lihat bisnis tetangga lebih hijau, rasanya tuh pengen ikutan jalur dia. Tahukah mak, belum tentu rumputnya asli, bisa jadi rumput sintetis.
Hehehe… Apa yang nampak diluar, ialah image yang kita sanggup terhadap sang tetangga. Kebahagiaan ketika sudah di puncak. Tapi kita nggak tahu yang pahitnya, nangis bombaynya, ketipunya, ruginya, sakit hatinya, lelahnya. So, dunia tak seindah dongeng, mak.
Bisnis apapun yang akan atau yang sedang emak tekuni ketika ini, selama itu halal, lanjutkan. Merasa belum berhasil? Bukan salah BIDANG bisnisnya, tetapi yang salah ownernya.
Ilmu itu salah satunya didapat dari jam terbang. Baru jualan 2-3 bulan, nggak ada yang beli, trus nyerah. Ganti bisnisnya, mulai lagi dari nol. Lihat tetangga laku jualan sepatu, ikutan. 4-5 bulan ngerasa nggak ibarat tetangga, ganti lagi, mulai dari nol.
Lah kalau terus kapan matengnya? Sayang sama umur, terbuang percuma. Mulai dari nol terus. Keburu tua, belum juga sukses. Karena maju mundur maju mundur. Nah, ketika emak menggarap bisnis sekarang, yang harus emak lakukan ialah Majuuu saja terus.
Ada kerikil loncat. Ada sungai, cari perahu, atau getek. Saya nggak nyaranin berenang, alasannya ialah Saya nggak bisa berenang hehehe… Ada gunung, manjat. Ada jurang, cari jalan alternatif.
Ada badai, berteduh di goa sambil berdoa. Apapun rintangan yang hadir dalam perjalanan membangun bisnis, sesungguhnya itu bukan kesialan. Begitulah cara Allah mendidik kita supaya tangguh. Ujian kecil untuk kita memantaskan diri menerima ujian besar.
Terakhir, sebelum Saya tutup belahan pamungkas ini, Saya hanya ingin menyampaikan bahwa apapun yang kita lakukan sejatinya selalu ada campur tangan Allah SWT. Dialah yang mengatur kehidupan kita hingga detik ini. Allah SWT menegaskan ke kita, Ia tak akan pernah mengubah suatu kaum hingga kaum tersebut mengubah dirinya sendiri. Artinya kewajiban kita ialah terus berusaha sambil berdoa, selanjutnya Dialah yang akan mengubah kehidupan kita, itu sudah dijamin.
• Doa sama Allah swt supaya dimampukan
• Pancing kemurahan Allah SWT dengan sedekah
• Pancing doa-doa dari orang bau tanah dengan membahagiakan mereka
• Tidak menyakiti para pelanggan kita
• Dan masih banyak lagi.
Ingat mak, 1 miliar pertama akan selalu berawal dari 1 rupiah pertama emak. Makara jangan ragu untuk melaksanakan langkah pertama emak, ya. Saya doakan semoga bisnis emak sukses dan berkah, sasaran yang maksimal dan tetap bersahabat dengan keluarga. Sukses selalu untuk kita
0 Response to "Cara Hebat Jualan Untuk Emak Emak"
Post a Comment