Cara Meningkatkan Omset Penjualan Produk Dengan Cepat
Cara Meningkatkan Omset Penjualan Produk dengan Cepat - Pola Pikir Wirausaha / Pengusaha Muda - Bisnis yang baik ialah binis dengan Cashflow Positif. Hal itu terjadi ketika penjualannya tinggi. Namun, bukan sekedar Omsetnya saja yang tinggi, namun Profitnya juga. Kali ini Saya akan memperlihatkan langkah-langkah dalam memaksimalkan Profit Bisnis Anda dalam E-Book sederhana ini.
Mungkin ada di antara Anda yang sedang mengalami beberapa duduk kasus ini :
- Omset dan Profit bisnis stabil, bahkan cenderung stagnan
- Bisnis mengggung banyak hutang untuk menutupi operasional bisnis
(gali jurang, tutup lubang),
Sales (penjualan) tidak meningkat
- Omset selangit, namun cashnya sulit
- Keuangan kacau, padahal bisnisnya sudah besar
- Pengeluaran (expense) terlalu tinggi
- Piutang tidak tertagih jumlahnya besar
- Stok barang menumpuk
Setelah Saya amati, ternyata permasalahan yang terjadi sesungguhnya sederhana. Sayangnya, banyak yang belum memahami beberapa hal ini. Hal yang Saya maksud ialah ketidakpahaman terhadap CASHFLOW. Saya akan bagikan Rahasia BAGAIMANA MENINGKATKAN PENJUALAN yang akan kuat terhadap peningkatan OMSET, PROFIT serta CASHFLOW.
Cashflow adalah darah dalam bisnis Anda. Jika Anda kehabisan cash, artinya Anda kehabisan darah dalam bisnis Anda. Ibarat insan yang kehabisan darah, dia bakal LEMAH, LESU, TIDAK BERGAIRAH dan kalau terus terjadi bakal MATI.
Begitu pula bisnis Anda tanpa CASH. BANGKRUT. Sayangnya tidak semua pengusaha paham akan hal ini. Beruntung bagi Anda yang menerima E-Book ini. Saya akan jelaskan tahap demi tahap bagaimana cara mengatasinya. Coba cek, banyak pengusaha yang belum paham perihal istilah-istilah bisnis berikut ini:
• Sales / omset
• COGS (Harga Pokok Produksi)
• Gross Profit (Keuntungan Bruto)
• Expense ( Beban Sewa, gaji, dll )
• Net Profit (Keuntungan Bersih)
• Cash
Bagaimana dengan Anda, Sudahkah paham istilah tersebut? Kebanyakan pengusaha terlalu fokus pada Omset. Ini tidaklah salah, tapi kurang tepat. Mengapa demikian? Karena percuma jikalau omsetnya besar tapi COGS dan Expense-nya juga besar. Anda tidak akan menerima apa-apa.
Misalkan Anda bisnis Keripik, harga jual per pcs-nya ialah Rp 10.000.
Harga produksinya (COGS/ HPP) ialah Rp 7.000. Setiap bulan Anda berhasil menjual rata-rata sekitar 10.000 pcs, maka omset Anda Rp 100.000.000 per bulan.
Dengan COGS sebesar Rp 7.000/pcs, maka Rp 7.000 x 10.000 pcs = Rp 70.000.000.
Misal expense bisnis Anda menyerupai honor pegawai, biaya listrik, biaya marketing, telepon, sewa tempat, dll itu ialah Rp. 30.000.000. Pertanyaannya, berapa NET PROFIT yang Anda terima?
RUMUSNYA :
SALES-COGS/HPP=GROSS PROFIT-EXPENSE=NET PROFIT
HASIL
Rp 100.000.000 - Rp 70.000.000=Rp 30.000.000 - Rp 30.000.000= 0
Ternyata kesudahannya NOL. Ini masalah…. :’(
Kami kasih pola lain, misal Anda seorang pengusaha konveksi. Net profit yang didapatkan setiap bulan ialah Rp 25.000.000. Tapi pada faktanya, ketika Anda ingin mengambil profit tersebut, ternyata uang tersebut tidak ada. Pertanyaannya, kemana uang tersebut?
Ternyata, uang tersebut menumpuk di PIUTANG dan dalam bentuk barang (Stok Menumpuk). Tentu profit yang Anda dapatkan tidak sesuai dengan cash yang Anda terima. Ini masalah…. :’(
Tapi jangan khawatir, hal tersebut TIDAK AKAN BENAR-BENAR jadi masalah. Kalau profit tidak ada, Cash-nya ada, bisnis Anda masih sanggup berjalan. Tapi kalau cash tidak ada, tapi profit ada, bisnis Anda tidak sanggup berjalan lagi. “Bisnis Anda masih sanggup hidup tanpa PROFIT tapi bisnis Anda tidak sanggup hidup tanpa CASH”
Maka, ada istilah Profit is King, Cash is Queen. Raja tidak akan pernah sanggup hidup tanpa Ratu disampingnya #Eeaa.. :D
Sekarang, apa bedanya profit dengan cash?
• Profit itu ilusi. Cash itu nyata,
• Profit itu teori. Cash itu fakta,
• Profit itu di atas kertas. Cash itu di kantong kita,
• Profit itu di laporan keuangan, Cash itu di tabungan.
Sebagai pengusaha, mana yang Anda cari? Profit atau cash? Kalau jawabannya CASH, maka mindset Anda sudah benar. Kalau jawabannya hanya PROFIT, bersiap-siaplah, bisnis Anda akan terus-terusan bermasalah.
Kembali ke topik, dari mana datangnya cash?
Salah satu sumber datangnya cash yang paling utama ialah dari PENJUALAN. Maka kiprah kita sebagai pengusaha ialah bagaimana caranya semoga cash bisnis kita tetap ada, dalam jumlah yang banyak, dan sanggup dipakai untuk operasional bisnis.
Ada 3 fokus yang akan kita lakukan untuk meningkatkan penjualan, yaitu:
1. Getting Customer
2. Keeping Customer
3. Growing Customer
Selanjutnya akan dilanjutkan disini
Mungkin ada di antara Anda yang sedang mengalami beberapa duduk kasus ini :
- Omset dan Profit bisnis stabil, bahkan cenderung stagnan
- Bisnis mengggung banyak hutang untuk menutupi operasional bisnis
(gali jurang, tutup lubang),
Sales (penjualan) tidak meningkat
- Omset selangit, namun cashnya sulit
- Keuangan kacau, padahal bisnisnya sudah besar
- Pengeluaran (expense) terlalu tinggi
- Piutang tidak tertagih jumlahnya besar
- Stok barang menumpuk
Setelah Saya amati, ternyata permasalahan yang terjadi sesungguhnya sederhana. Sayangnya, banyak yang belum memahami beberapa hal ini. Hal yang Saya maksud ialah ketidakpahaman terhadap CASHFLOW. Saya akan bagikan Rahasia BAGAIMANA MENINGKATKAN PENJUALAN yang akan kuat terhadap peningkatan OMSET, PROFIT serta CASHFLOW.
Cashflow adalah darah dalam bisnis Anda. Jika Anda kehabisan cash, artinya Anda kehabisan darah dalam bisnis Anda. Ibarat insan yang kehabisan darah, dia bakal LEMAH, LESU, TIDAK BERGAIRAH dan kalau terus terjadi bakal MATI.
Begitu pula bisnis Anda tanpa CASH. BANGKRUT. Sayangnya tidak semua pengusaha paham akan hal ini. Beruntung bagi Anda yang menerima E-Book ini. Saya akan jelaskan tahap demi tahap bagaimana cara mengatasinya. Coba cek, banyak pengusaha yang belum paham perihal istilah-istilah bisnis berikut ini:
• Sales / omset
• COGS (Harga Pokok Produksi)
• Gross Profit (Keuntungan Bruto)
• Expense ( Beban Sewa, gaji, dll )
• Net Profit (Keuntungan Bersih)
• Cash
Bagaimana dengan Anda, Sudahkah paham istilah tersebut? Kebanyakan pengusaha terlalu fokus pada Omset. Ini tidaklah salah, tapi kurang tepat. Mengapa demikian? Karena percuma jikalau omsetnya besar tapi COGS dan Expense-nya juga besar. Anda tidak akan menerima apa-apa.
Misalkan Anda bisnis Keripik, harga jual per pcs-nya ialah Rp 10.000.
Harga produksinya (COGS/ HPP) ialah Rp 7.000. Setiap bulan Anda berhasil menjual rata-rata sekitar 10.000 pcs, maka omset Anda Rp 100.000.000 per bulan.
Dengan COGS sebesar Rp 7.000/pcs, maka Rp 7.000 x 10.000 pcs = Rp 70.000.000.
Misal expense bisnis Anda menyerupai honor pegawai, biaya listrik, biaya marketing, telepon, sewa tempat, dll itu ialah Rp. 30.000.000. Pertanyaannya, berapa NET PROFIT yang Anda terima?
RUMUSNYA :
SALES-COGS/HPP=GROSS PROFIT-EXPENSE=NET PROFIT
HASIL
Rp 100.000.000 - Rp 70.000.000=Rp 30.000.000 - Rp 30.000.000= 0
Ternyata kesudahannya NOL. Ini masalah…. :’(
Kami kasih pola lain, misal Anda seorang pengusaha konveksi. Net profit yang didapatkan setiap bulan ialah Rp 25.000.000. Tapi pada faktanya, ketika Anda ingin mengambil profit tersebut, ternyata uang tersebut tidak ada. Pertanyaannya, kemana uang tersebut?
Ternyata, uang tersebut menumpuk di PIUTANG dan dalam bentuk barang (Stok Menumpuk). Tentu profit yang Anda dapatkan tidak sesuai dengan cash yang Anda terima. Ini masalah…. :’(
Tapi jangan khawatir, hal tersebut TIDAK AKAN BENAR-BENAR jadi masalah. Kalau profit tidak ada, Cash-nya ada, bisnis Anda masih sanggup berjalan. Tapi kalau cash tidak ada, tapi profit ada, bisnis Anda tidak sanggup berjalan lagi. “Bisnis Anda masih sanggup hidup tanpa PROFIT tapi bisnis Anda tidak sanggup hidup tanpa CASH”
Maka, ada istilah Profit is King, Cash is Queen. Raja tidak akan pernah sanggup hidup tanpa Ratu disampingnya #Eeaa.. :D
Sekarang, apa bedanya profit dengan cash?
• Profit itu ilusi. Cash itu nyata,
• Profit itu teori. Cash itu fakta,
• Profit itu di atas kertas. Cash itu di kantong kita,
• Profit itu di laporan keuangan, Cash itu di tabungan.
Sebagai pengusaha, mana yang Anda cari? Profit atau cash? Kalau jawabannya CASH, maka mindset Anda sudah benar. Kalau jawabannya hanya PROFIT, bersiap-siaplah, bisnis Anda akan terus-terusan bermasalah.
Kembali ke topik, dari mana datangnya cash?
Salah satu sumber datangnya cash yang paling utama ialah dari PENJUALAN. Maka kiprah kita sebagai pengusaha ialah bagaimana caranya semoga cash bisnis kita tetap ada, dalam jumlah yang banyak, dan sanggup dipakai untuk operasional bisnis.
Ada 3 fokus yang akan kita lakukan untuk meningkatkan penjualan, yaitu:
1. Getting Customer
2. Keeping Customer
3. Growing Customer
Selanjutnya akan dilanjutkan disini
0 Response to "Cara Meningkatkan Omset Penjualan Produk Dengan Cepat"
Post a Comment